Langsung ke konten utama

Renungan Harian : Allah Adalah Kasih

 Bacaan Alkitab :  1 Yohanes 4 : 7-11

Nats  ayat 8 : Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

Kalau kita dikasih pilihan, mengasihi atau dikasihi, kira-kira teman-teman mau pilih yang mana? Dibucini atau membucini? Jawaban ideal dari pertanyaan ini adalah “mengasihi” tetapi jawaban realitas, jawaban yang kita inginkan terjadi dalam hidup kita adalah “dikasihi”  Kenapa? Karena dikasihi itu menyenangkan. Ada orang lain yang mau memperhatikan kita, mau mendengarkan cerita kita apapun itu, mau meluangkan waktunya untuk kita. Singkatnya, Ketika kita dikasihi berarti kita diprioritaskan. Kita menjadi prioritas orang lain. Kebalikannya,Ketika kita yang mengasihi, berarti kita yang berjuang, kita yang meluangkan waktu kita bagi orang lain, dan kita juga yang menjadikan orang lain sebagai prioritas kita.  

Sebelum kita, merenungkan lebih jauh tentang kasih terhadap sesama manusia. Terlebih dahulu kita renungkan kasih Tuhan Yesus kepada kita. Sebuah kasih yang teramat sangat luar biasa. Pada ayat Sembilan dan sepuluh ayat bacaan kita hari ini, Firman Tuhan bilang :

“Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya. Inilah kasih itu : Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita”

Di ayat ini, sangat jelas bagaimana kasih Allah akan kita itu nyata, yaitu dengan mengutus anakNya yang tunggal ke dalam dunia untuk menebus dosa-dosa kita. Lantas, setelah Tuhan Yesus mati di kayu salib kemudian kasihNya berhenti hanya disitu saja? Jawabannya tidak. Bapa mengasihi kita sampai saat ini. Sampai detik ini.

Bapa mengasihi kita bukan karena kita rajin berbuat baik, bukan karena kita tekun dan disiplin saat teduh, bukan karena kita selalu hadir ibadah hari minggu. Tuhan mengasihi kita, karena Ia adalah Kasih. Saat kita baca firman Tuhan, meluangkan waktu untuk masuk dalam hadiratNya melalui saat teduh, justru perasaan kasih kita yang semakin bertambah kepada Tuhan karena pengenalan kita akan Dia semakin bertambah. Luar biasanya adalah, Bapa tidak bisa mengambil kasih yang sudah Ia berikan bagi kita sebab jika Tuhan berhenti mengasihi kita, maka Dia juga berhenti menjadi Tuhan.

Tuhan tidak bisa mengambil kasihNya dari kita. Dia sudah dan akan selalu mengasihi kita, umat manusia.

Saat kita tahu dan kita sadar kalau Bapa adalah Kasih, kadang justru kita, merasa tidak pantas datang ke Tuhan. Kadang kita mikirnya God I don’t deserve You karena mindset kita yang bilang “saya ini orang berdosa, saya ini tidak pantas untuk dikasihi sama Tuhan”. Well, semua manusia memang berdosa bukan? Tidak ada dari kita yang lepas dari dosa. Justru karena dosa kita, karena kesalahan-kesalahan kita, maka Tuhan Yesus rela mati buat kita. Kita memang tidak layak untuk datang ke Tuhan, tetapi kita dilayakkan karena kasih Tuhan atas hidup kita. Kita dilayakkan karena Tuhan sudah mengorbankan dirinya bagi kita.

Selanjutnya adalah bagaimana mengasihi sesama. Di ayat yang ke 11 firman Tuhan berkata “ Saudara-saudaraku, jika Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi. ” ayat 12 “tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita”  Untuk bisa merasakan kasih Allah yang luar biasa dalam hidup kita, kita juga harus mengasihi sesamanya kita manusia. Mengasihi sesama itu mudah atau tidak? Kalau kita diperintahkan untuk mengasihi orang yang mengasihi kita juga, mungkin mudah. Tetapi, mengasihi itu menjadi sulit Ketika kita diperintahkan untuk mengasihi dan mengampuni orang-orang yang mungkin menyakitkan bagi kita. Akan tetapi kalau kita tidak mengasihi sesama, bagaimana kita bisa merasakan kasihnya Tuhan?  Di Matius 5 : 44 “kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu”

Jangan simpan kepahitan dalam diri kita sendiri.  Saat kita disakiti, saat kita tidak dihargai, saat kita merasa tidak pernah cukup bagi orang-orang disekitar kita, doakanlah mereka. Firman Tuhan bilang ‘mintalah berkat bagi orang yang mengutuk kamu, berdoalah bagi orang yang mencaci kamu’ Lukas 6:28 . Saat kita merasa, bahwa semuanya terlalu menyakitkan. Berdoa sama Tuhan. Berdoa supaya Tuhan yang pulihkan hati kita dan hati mereka. Berdoa supaya Tuhan yang berikan kita damai sejahtera, supaya kita bisa mengampuni. Karena dengan itu, kita bisa merasakan kasih Tuhan yang sempurna atas hidup kita.  Tetaplah mengasihi. Jangan lupa bersyukur untuk kasih setia Tuhan. Tuhan Yesus yang menopang dan memberkati kita dalam hidup ini. Terpujilah nama Tuhan. Amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pernah Bahagia

Bagaimanapun menyakitkan caranya pergi, setidaknya dia pernah membuatku bahagia dengan caranya sendiri  *** Tidak ada kata, kalimat, deretan huruf, barisan paragraf yang mampu mendeskripsikan dengan tepat kondisiku selepas ditinggalkan tiba-tiba olehmu. Aku lebih dari kacau, dan duniaku seakan berhenti berputar. Lebih dari berantakan, dan segalanya terlihat kelam. Kamu pergi, setelah berhasil meyakinkanku tentang mimpi. Pergi, setelah aku berhasil mengurai ketakutanku dan kembali belajar meyakini cinta. Pergi, setelah berjanji tidak akan meninggalkan. Pergi, setelah mencipta begitu banyak bahagia. Kamu pergi, disaat aku bahkan belum siap kehilangan. Segalanya terasa berat untuk dilupakan. Lengan kokoh yang seringkali tersampir di pundakku, tawamu yang mengudara kencang, pundak yang seringkali menjadi tempat rebah kepalaku,  senyuman yang menenangkan. Tingkahmu yang panik karena luka kecil, kamu yang melindungi kepalaku dari rintik hujan, kamu yang suka bernyanyi wal...

Takut Berharap

Untukmu, yang belakangan ini berhasil mencuri segenap perhatianku. Yang belakangan ini, membuat teman-temanku bosan karena terus mendengungkan namamu di telinga mereka. Yang akhir-akhir ini, membuatku tertawa lepas, bahagia dan sekaligus juga takut. **** Telah ku tanyakan perasaanmu kepada orang lain, bagai orang bodoh yang kehilangan arah. Telah ku pertanyakan pula sikapmu yang berubah-ubah kepada mereka. Dan benar, aku dan kamu (tak akan ku sebut kita), tengah membangun cerita yang membingungkan penonton. Kau tahu siapa yang bersalah? KAU. Karena kawanku yang menilai, bukan kenalanmu.  Sehari begitu dekat, hari berikutnya bagai orang asing. Kadang kau buat semua harapan itu menjadi begitu jelas, kemudian menjadi abu-abu, hingga hilang sama sekali. Bersamamu, kadangkala rasanya menjadi begitu bebas, lalu kemudian ku dapati diriku tengah meniti tali, berhati-hati dan takut setiap tingkah lakuku membuatmu menjauh. Kau, abu-abu paling rumit yang pernah ku temui. Aku terl...

Renungan Harian : Do Our Best and Let God Do The Rest.

  Bacaan Alkitab : Matius 7 : 7-11 Nats : Ayat 7 “ Mintalah, maka akan diberikan kepadamu, carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu” Dulu waktu baca ayat ini, bikin ku sempat ‘menggampangkan’ keuntungan jadi anak Tuhan Yesus.”gampang yah jadi anak Papi J, tinggal minta, dikasih. Tinggal cari, terus dapat, tinggal ketok, terus dibukain pintunya, tinggal lamar kerja sekali, keterima”. Dalam pikirku waktu itu, gampang banget ya? Kayak semuanya langsung Tuhan kasih instan tanpa ada proses. Tapi setelah kenal Dia lebih lagi, aku paham kalau ayat ini tidak mengajarkan kita untuk “menggampangkan segala sesuatunya” justru kebalikannya, ayat ini adalah satu pengharapan. Jadi satu kekuatan buat kita yang mungkin saat ini lagi mempertanyakan kebaikan Tuhan. Beneran gaksih Tuhan itu baik? Kalau Dia baik, terus kenapa diizinkan lewati cobaan yang berat ya?” Kenapa ayat ini jadi kekuatan? Menurutku, poin ayat di Matius 7 : 7 bukan di poin apa yang akan k...