(Bacaan Alkitab : Roma 7 : 1-13)
Ungkapan di atas bukan
hal yang asing lagi di telinga. Kadang, beberapa orang menggunakan kalimat
andalan ini untuk “membenarkan” dirinya ketika melanggar sebuah aturan. “ah kan
memang aturan dibuat untuk dilanggar” katanya ketika ditegur. Seolah-olah
ketika kita melakukan pelanggaran, yang salah adalah aturannya bukan perbuatan
kita.
Oke balik lagi.Bangsa
Israel adalah bangsa yang besar. Sebelum mereka masuk ke Tanah Perjanjian, Allah
terlebih dahulu memberikan mereka Hukum Taurat, peraturan-peraturan yang harus
mereka laksanakan saat tiba di Kanaan. Apakah ketika mereka menerima Hukum
Taurat itu, pelanggaran Bangsa Israel menjadi berkurang? Justru, Mereka
berkali-kali memberontak sama Allah, menjadi bangsa yang tegar tengkuk. Dalam
kasus Bangsa Isrel ini, apakah yang salah adalah Hukum Taurat atau perbuatan
mereka?
Rasul Paulus dalam
pembacaan kita bilang “aku tidak tahu apa itu ‘keinginan’ sampai ketika
Hukum Taurat bilang “jangan mengingini” tetapi dalam perintah itu dosa mendapat
kesempatan untuk membangkitkan di dalam diriku rupa-rupa keinginan (ayat
7b-8) . Artinya apa, Hukum Taurat adalah sesuatu yang seharusnya membawa
Bangsa Israel pada hidup. Hukum Taurat seharusnya membawa Bangsa Israel melayani
Allah dengan sepenuh hati dan segenap hati. Yang menjadi penyebab adalah dosa. “sebab
dalam perintah itu, dosa mendapat kesempatan untuk menipu aku dan oleh perintah
itu, ia membunuh aku (bandingkan ayat 10b)” sehingga Hukum Taurat tidak bisa
disalahkan atas pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan Bangsa Israel “Jadi
hukum Taurat adalah kudus, dan perintah itu juga adalah kudus, benar dan baik
(ayat 12)
Sama seperti di dalam
hidup kita, Tuhan kasih kita perintah,
atau peringatan sekalipun bukan untuk kita langgar tetapi agar kita bisa melayani
Tuhan melalui perintah-perintah itu. Apapun aturan yang Tuhan berlakukan buat
kita, mari lihat itu sebagai cara Tuhan membentuk pribadi kita. Kadang kita
terlalu ngotot, terlalu ingin menguji Tuhan. “ah Tuhan, kan ini baru pacaran
tidak apa-apa toh beda agama?” “ah Tuhan, saya bikin ABCD kan Cuma buat
coba-coba” Hidup yang Tuhan beri ini bukan percobaan. Jangan lewatkan setiap
detik kesempatan dalam hidup kita, untuk memuliakan Tuhan. Ketika ada
keinginan-keinginan untuk melanggar perintah Tuhan,sadari bahwa kuasa dosa
menggunakan sesuatu yang baik untuk mematikan kita secara rohani, betapa
jahatnya kuasa dosa dan bahwa kuasa dosa mengggunakan peraturan yang baik
sebagai alat kejahatan (bandingkan ayat 13 AMD). Roh Kudus menolong dan memampukan kita,
untuk terus melayani Tuhan. Terpuji nama Tuhan. Amin.
Ide tulisan ini, aku
dapat ketika saat teduh malam tadi, dan somehow aku merasa kalau Roh
Kudus bilang “tulis di blog yuk” supaya semakin banyak orang yang merasa
terberkati. Aku percaya kalau Tuhan yang nyuruh aku buat nulis ini, Tuhan juga
yang akan menuntun pembaca blogku untuk baca tulisan ini. Have a nice night,
everyone.
REISHA
FEBIANTI.
Komentar
Posting Komentar